Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Jumlah Kematian Akibat Virus Corona di Spanyol Melampaui China

Kamis, 26 Maret 2020 – 05:20 WIB
Jumlah Kematian Akibat Virus Corona di Spanyol Melampaui China - JPNN.COM
ILUSTRASI. Covid-19 Coronavirus. Foto: Pixabay.com

jpnn.com, MADRID - Spanyol mencatat lonjakan 738 kematian hanya dalam semalam akibat virus corona pada Rabu (25/3), mendorong angka kematian di atas China, tempat penyakit itu berasal, untuk pertama kalinya ketika negara itu berjuang untuk mengatasi melejitnya jumlah infeksi.

Dengan 3.434 kematian, Spanyol sekarang memiliki jumlah kematian tertinggi kedua secara global setelah Italia yakni 6.820, akibat wabah yang telah mengubah arena seluncur di Madrid berubah menjadi kamar mayat sementara, dan belasan orang meninggal dunia di panti jompo.

Staf medis Spanyol, yang bertanggung jawab atas ribuan orang yang terinfeksi, telah mengajukan tuntutan hukum terhadap pemerintah. Mereka mengeluhkan kurangnya peralatan pelindung dasar seperti masker, seragam, dan sarung tangan.

Tentara Spanyol telah meminta NATO membantu menyediakan ventilator, perlengkapan pelindung, dan peralatan pengujian, kata Kepala Angkatan Bersenjata Miguel Villarroya, Rabu.

Spanyol kini telah menginjak hari ke-11 dari 15 hari karantina secara nasional yang kemungkinan akan diperpanjang hingga 30 hari. Sekolah, bar, restoran, dan sebagian besar toko tutup. Pertemuan sosial dilarang. Orang-orang terkurung di rumah mereka.

"Kami telah mencapai pengurangan total kontak sosial," kata kepala darurat kesehatan Fernando Simon dalam konferensi pers, kemudian menambahkan bahwa Spanyol mendekati puncak epidemi.

Jumlah kasus virus corona meningkat seperlima menjadi 47.610 pada Rabu.

Di Madrid, pihak berwenang mulai melakukan pengujian massal untuk virus corona di taman kota.

Spanyol mencatat lonjakan 738 kematian hanya dalam semalam akibat virus corona pada Rabu (25/3). Angka kematian itu di atas China, tempat penyakit itu berasal.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News