Jumlah Pasien Meninggal karena Covid-19 di Jakarta Capai 740 Orang
Selain itu, probable berjumlah 42 orang, yang sudah selesai menjalani isolasi berjumlah 38 orang (sebelumnya 37 orang), yang meninggal empat orang. Pelaku perjalanan berjumlah 1.794 orang, yang sudah selesai menjalani isolasi berjumlah 1.803 orang (sebelumnya 1.753 orang), yang masih menjalani isolasi di rumah sebanyak 45 orang (sebelumnya 41 orang).
"Untuk kontak erat berjumlah 80.418 orang (sebelumnya 78.725 orang), yang sudah selesai menjalani isolasi berjumlah 73.887 orang (sebelumnya 73.534 orang), yang masih menjalani isolasi di rumah sebanyak 6.531 orang (sebelumnya 5.191 orang), sedangkan untuk discarded sebanyak 5.712 orang," kata Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Fify Mulyani dalam keterangannya.
Dinas Kesehatan DKI Jakarta juga menyatakan sampai dengan 17 Juli 2020 sudah ada 441.734 sampel (sebelumnya 433.902 sampel) yang telah diperiksa dengan tes Polymerase Chain Reaction (PCR) untuk mengetahui jejak COVID-19 di lima wilayah DKI Jakarta.
Untuk tes PCR pada 17 Juli 2020, dilakukan pada 7.378 orang. Sebanyak 6.267 tes dilakukan untuk menegakkan diagnosis pada kasus baru (yang awalnya terdeteksi pada hasil reaktif pengujian tes cepat) dengan hasil 331 positif dan 5.936 negatif.
Dalam meningkatkan kapasitas pemeriksaan metode tes cepat dan Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) Pemprov DKI memanfaatkan 45 laboratorium pemeriksa COVID-19 (meningkat dari sebelumnya 41) yang mulai dibangun sejak 9 April 2020 di sebagian lahan RSUD Pasar Minggu dan RSUD Duren Sawit.
"Total sebanyak 276.948 orang (hari sebelumnya 262.739 orang) telah menjalani 'rapid test' (tes cepat), persentase positif COVID-19 sebesar 3,5 persen setara dengan 9.706 orang (hari sebelumnya 9.586 orang) dinyatakan reaktif COVID-19 dan 267.242 orang (hari sebelumnya 264.909 orang) dinyatakan non-reaktif," tuturnya.
Untuk kasus positif, tambah Fifi, ditindaklanjuti dengan uji usap secara PCR dan apabila hasilnya positif dilakukan rujukan ke Wisma Atlet atau RS atau dilakukan isolasi secara mandiri di rumah.
Sejak 4 Juni, Kepala Dinkes DKI Jakarta mengeluarkan surat edaran untuk puskesmas melakukan Active Case Finding selain terus melakukan penelusuran kontak. Puskesmas menyisir pasar, tempat umum, RW rawan di pemukiman yang diperkirakan terdapat penularan kasus berdasarkan perhitungan epidemologi.