Jumlah Pengemis Meningkat saat Ramadan
jpnn.com - MAGELANG - Para pengemis memanfaatkan momentum Ramadan untuk berlomba-lomba menarik belas kasihan orang lain. Itulah yang terjadi pada Jumat lalu (26/6) di depan Masjid Agung Kota Magelang.
Para pengemis memanfaatkan momen bubaran salat Jumat untuk meminta sedekah. Jumlah pengemisnya pun melonjak dibandingkan hari-hari biasa di luar Ramadan.
Menurut Kabid Sosial Disnakertransos Kota Magelang, Iradatin Susilosiwi, saat ini memang ada peningkatan jumlah gelandangan dan pengemis yang berkeliaran di Kota Tentara itu. ”Di luar bulan Ramadan setiap kita mengadakan razia rata-rata 13 orang terjaring. Kalau Ramadan biasanya selalu meningkat sampai 15 persen dan mereka semuanya pengemis musiman,” ujarnya seperti dikutip Radar Kedu.
Birokrat yang lebih akrab disapa dengan nama panggilan Ira itu menambahkan, peningkatan jumlah pengemis sangat terlihat saat hari Jumat. Sebab, para pengemis berkumpul di masjid-masjid.
Menurutnya, sebagian besar pengemis musiman itu justru dari luar daerah. “Pengemis musiman ini warga asli Kota Magelang hanya 30 persen dan 70 persennya berasal dari luar Kota Magelang,” tuturnya.
Karenanya Ira juga menduga para pengemis itu menjadi peminta-minta bukan semata-mata karena alasan ekonomi, tetapi juga lantaran faktor lingkungan. Sebab, ada yang ikut-ikutan mengemis karena ada tetangganya yang terlebih dulu menjadi peminta-minta dan punya penghasilan cukup tanpa harus mengeluarkan modal.
Ira menambahkan, tak sedikit di antara para pengemis sebenarnya masih berusia produktif dan cukup kuat untuk mencari pekerjaan yang lebih layak. “Ini faktor mental dan males untuk bekerja, tidak mau susah payah, pingin instan bisa dapat uang,” terangnya.
Sedangkan salah satu pengemis yang tak mau namanya disebutkan mengakui adanya lonjakan penghasilan setiap Ramadan. Sebab, dalam sehari bisa mendapat Rp 50 ribu dari mengemis.