Jumlah Petani Turun Terus Merosot, Ini Penyebabnya
Dikonfirmasi terpisah, Ketua Umum Koperasi Pedagang Pasar Induk Cipinang Jakarta Zulkifly Rasyid membenarkan adanya ancaman turunnya produksi beras. Selain jumlah petani yang semakin minim, dia menyinggung terus berkurangnya lahan pertanian. Sementara pertumbuhan penduduk terus terjadi. Mau tidak mau, ancaman kekurangan suplai beras dari dalam negeri terbuka.
Itulah sebabnya Zulkifly tidak yakin Indonesia bisa mencapai swasembada beras dalam pemerintahan Jokowi. Dia berharap impor tetap dilakukan dalam jumlah yang wajar untuk menjaga pasokan. Kalau tidak, naiknya harga beras bisa terulang pada awal 2016. "Presiden SBY yang sepuluh tahun memimpin saja gagal," ucapnya.
Selain itu, sistem buka tutup terhadap pasokan beras Bulog dilakukan dengan momen yang tepat. Buktinya, setelah ada operasi pasar, harga beras terus merangkak turun. Harga beras di PIBC untuk IR-64 I mencapai Rp 10.450 per kg, IR-64 II Rp 9.400, dan IR-64 III Rp 8.800. Untuk stok beras, ada 25.319 ton. (wir/dim/c9/ang)