Jumlah Tim Berkurang, Yakin TdS Tetap Bergengsi
Dia juga mengatakan, TdS 2016 dipastikan bakal berjalan lebih menarik. Selain dengan adanya tim asal Kenya, yaitu Kenyan Riders Team, rute untuk TdS 2016 juga lebih bervariasi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
“Etape pertama tidak terlalu berat, selanjutnya etape dua mulai sedikit berat dengan melewati kelok 9, terus ketika finish di Puncak Lawang ada Kelok 44,” jelasnya.
Dibagian lain, Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit mengatakan, pelaksanaan TdS menjadi salah satu iven spot tourism yang mampu mengenalkan objek-objek wisata Sumbar di mata dunia, sehingga diharapkan hal itu mampu meningkatkan kunjungan wisata mancanegara (wisman) ke Sumbar.
“Buktinya, ada beberapa daerah tetangga yang ingin diikutkan pada penyelenggaraan berikutnya, seperti Jambi,” terang Nasrul.
Sementara itu, Menteri Pariwisata, Arif Yahya yang hadir pada pertemuan itu menyebebut, dampak yang besar dari TdS bukanlah dampak langsung, melainkan tidak langsung. Pasalnya, iven seperti ini menjadi trik dari Kepala Daerah untuk memperbaiki infrastruktur. Ditambah lagi TdS adalah iven balap sepeda terbesar di Indonesia dan nomor lima di dunia.
“TdS juga menjadi inspirasi daerah lain melaksanakan iven yang sama, seperti Tour de Bayuwangi dan Tour de Flores,” kata Arif.
Ke depan, Kementerian Pariwisata akan mulai mengurangi perannya dalam pelaksanaan TdS, dimana akan lebih dititikkan kepada sponsor, sementara Kemenpar akan lebih kepada media pemberitaan saja.
“Karena itu, peran media di sini sangat besar untuk bisa mengundang para sponsor bisa tertarik dengan TdS tahun-tahun berikutnya,” pungkasnya. (y/sam/jpnn)