Jutaan Orang Sudah Beralih ke Vape, Ini Penyebabnya
Asap rokok memang berbahaya bagi orang sekitar terutama yang bukan perokok. Namun hal ini tidak berlaku untuk uap rokok elektrik. Cairan rokok elektrik biasanya terdiri dari nikotin, propilen glikol, gliserin, serta perasa.
Tidak seperti rokok, tidak ada asap yang dilepaskan oleh rokok elektrik ke atmosfer, hanya aerosol yang dihembuskan. Hal ini diperkuat oleh penelitian dari salah satu peneliti dari Universitas Padjadjaran.
“Aerosol/uap yang dihasilkan vape atau rokok elektrik mengandung sedikit sekali (zat berbahaya dan karsinogen), bisa dikatakan kadarnya tidak bermakna,” kata Amaliya, Dosen FKG UNPAD pada acara daring Wednesday about Research & Innovation in the Graduate School Universitas Padajajaran (17/5).
Berhasil Tekan Perokok di Eropa
Fakta bahwa produk alternatif dapat mengurangi jumlah perokok telah terjadi di beberapa negara, seperti Belanda dan Swedia. Di Swedia bahkan angka perokoknya hampir berada di angka 5 persen, padahal negara ini memiliki 13 persen perokok dewasa pada 2010.
Menurut mantan ketua World Medical Association (WMA) Anders Milton, penurunan ini didukung oleh pemerintah yang mendukung produk tembakau alternatif seperti vape dan kantong nikotin.
“Perokok merokok karena mereka suka, jadi tidak semudah itu untuk berhenti. Oleh karena itu produk alternatif diperlukan. Dengan pemakaian produk alternatif, angka penderita kanker paru-paru Swedia menjadi yang terendah di Eropa,” kata Milton pada forum Pan American Harm Reduction Association (PAHRA) (11/5).
Kejadian serupa juga ditemui di Belanda. Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Islam Negeri Jakarta, Laifa Annisa mengatakan bahwa pemerintah Belanda mempunyai program yang terstruktur untuk mengurangi angka perokok dewasa dengan produk alternatif tembakau.