Lingga Mampu Jadi Lumbung Padi dan Jagung di Perbatasan
jpnn.com, KEPRI - Menteri Pertanian yang diwakili Staf Ahli Menteri Pertanian Bidang Perdagangan dan Hubungan Internasional Mat Syukur, bersama Bupati Lingga Alias Wello, melakukan panen dan tanam serentak padi Sabtu (17/2).
Menurut Wello, gerakan percepatan panen dan tanam serentak padi dan jagung di atas lahan seluas 1.800 Ha itu, melibatkan ribuan orang dari kelompok tani, TNI/Polri, ASN, OKP, Ormas dan Pelajar/mahasiswa.
Penanaman serentak dilakukan di tujuh lokasi sawah yang tersebar di Pulau Singkep dan Lingga dengan melibatkan STPP 8200 orang dan dosen pembimbing sebanyak 52 orang, STPP Bogor dan Medan masing-masing sebanyak 25 orang. Kemudian, mahasiswa D1 IPB Sub Kampus Lingga sebanyak 105 orang.
Mantan Ketua DPRD Lingga yang akrab disapa Awe ini, berharap gerakan percepatan panen dan tanam serentak yang digagasnya itu, mampu memberi energi baru bagi kebangkitan sektor pertanian.
Khususnya di bumi Bunda Tanah Melayu menuju Lumbung Pangan Berorientasi Ekspor (LPBE) di wilayah perbatasan.
"Ini adalah momentum untuk membuktikan bahwa Lingga yang selama ini dikenal sebagai daerah kepulauan dengan kultur masyarakatnya sebagai nelayan, mampu bangkit dan menjadi daerah penyangga kebutuhan pangan di wilayah perbatasan. Jadi, kita tidak lagi bergantung pada pasokan pangan impor," kata Awe.
Sebagaimana diketahui, Kabupaten Lingga memiliki 604 pulau besar dan kecil dengan jumlah penduduk sekitar 102 ribu jiwa.
Sebagian besar wilayahnya atau sekitar 95 persen adalah lautan. Mayoritas masyarakatnya berprofesi sebagai nelayan.