Lingga Mampu Jadi Lumbung Padi dan Jagung di Perbatasan
Sejak masa kejayaan Kerajaan Riau Lingga-Johor-Pahang pada abad ke-18, sektor pertanian, khususnya budidaya padi dianggap mitos di Lingga.
“Kini Lingga membalikkan mitos lama dari semula selalu defisit dan impor pangan kini menjadi lumbung pangan di perbatasan," jelasnya.
Namun, di era kepemimpinan Bupati Lingga, Alias Wello yang dilantik 17 Februari 2016 lalu, sektor pertanian menjadi program unggulan untuk memenuhi kebutuhan penduduknya. Target 100 hari kerja, mencetak sawah seluas 34 hektar, namun akhirnya ketika Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengunjungi tempat ini, 07 September 2016, untuk melakukan penanaman padi Kabupaten Lingga, mendapat berkah dengan memberi bantuan cetak sawah baru seluas 4000 hektar dari 10.000, hektar potensi sawah baru yang dapat dibuka di Lingga.
Alias Wello tertantang dengan keinginan Mentan mengkonsolidasikan semua potensi yang dimiliki. Dengan program "Mina Agropolitan", Kabupaten Lingga hingga saat ini sudah memiliki 700 hektar lebih sawah dan hari ini ditanam serempak padi dan jagung seluas 1800 hekta. Sedangkan panen yang dilakukan hari Sabtu lalu, pada lahan demplot BPTP Kepri, seluas 6 hektar dengan 6 Varietas baru, spesifik lokasi dan produksi 5 ton GKP.
Alias Wello mengungkapkan kebanggaannya dengan berbagai program Kementerian Pertanian. "Sungguh kami berterimakasih, kepada Menteri Pertanian yang memotivasi kami dengan kata "Tidak Ada yang Tidak Mungkin". Kata-kata dari Menteri Pertanian, tersebut membuat kami, yakin haqul yaqin, kabupaten lingga akan menjadi produsen beras di ujung selatan Kepulauan Riau."
Sementara itu, Mat Syukur yang mewakili Menteri Pertanian dalam sambutannya menyatakan kekagumannya dengan kondisi Kabupaten Lingga.
Mat Syukur menuturkan, selama ini dia mendapatkan cerita Lingga hanya dari presentasi Menteri Pertanian di setiap pertemuan, rapat maupun ketika menyampaikan materi di rapat pimpinan. "Ternyata apa yang selama ini saya dengar benar adanya” ujar Mat Syukur
Kabupaten Lingga, memiliki potensi yang sangat besar, bukan hanya sisi produksi tetapi yang lebih menjanjikan adalah pintu ekspor komoditas pertanian di Kepulauan Riau.