Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Kabar Baik, Mensos Buka Kuota Baru Penerima BST untuk 20 Ribu KPM di Daerah Ini

Senin, 23 November 2020 – 17:40 WIB
Kabar Baik, Mensos Buka Kuota Baru Penerima BST untuk 20 Ribu KPM di Daerah Ini - JPNN.COM
Menteri Sosial Juliari P Batubara dalam sebuah kunjungan kerja beberapa waktu lalu. Foto: Humas Kemensos.

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Sosial (Mensos) Juliari Peter Batubara membuka kuota tambahan untuk penerima bantuan sosial tunai (BST) sebanyak 20.000-an keluarga penerima manfaat (KPM). 

Kuota baru BST tersebut diprioritaskan untuk daerah yang penyerapan bantuannya dinilai cepat.

"Kami memutuskan untuk membuka kuota baru BST sebanyak 20.000-an KPM. Saya minta pemerintah daerah kabupaten/kota untuk bergerak cepat mengajukan datanya," kata Mensos Juliari di Jakarta, Senin (23/11).

Pembukaan atau penambahan kuota baru BST ini dilakukan dengan pertimbangan karena masih ada masyarakat terdampak pandemi Covid-19 yang belum tersentuh bantuan.

Selain itu, karena anggarannya masih tersedia.

"Dalam kesempatan bertemu dengan kepala daerah, mereka mengajukan tambahan permintaan bantuan kepada Kemensos. Ada warga masyarakat mereka yang masih belum tersentuh bantuan," ungkap Mensos Juliari.

Seperti diketahui, beberapa kepala daerah tercatat mengajukan penambahan kuota bansos, termasuk BST kepada Mensos Juliari.

Saat bertemu dengan Mensos Juliari yang melakukan kunjungan kerja ke Jawa Tengah pekan lalu, misalnya, bupati Pemalang menyampaikan aspirasi menambah kuota penerima BST di wilayahnya.

Bupati Simalungun dalam kesempatan bertemu dengan Mensos Juliari saat melakukan kunjungan kerja juga mengaspirasikan hal yang sama.

Mensos Juliari mengatakan pada prinsipnya Kemensos siap mendukung permintaan dari berbagai daerah tersebut.

Pemintaan penambahan kuota baru ini akan diprioritaskan kepada daerah yang memang terbukti tinggi dalam merealisasikan bantuannya, di antaranya Kabupaten Pemalang dan Kabupaten Simalungun.

"Karena negara memang harus hadir di tengah masyarakat yang saat ini mengalami kesulitan akibat pandemi. Kami tunggu data penerima BST dari daerah. Saya harap mereka bisa merespons secepatnya," katanya. 

Menurut dia, tugas menyalurkan bantuan untuk masyarakat terdampak pandemi tidak selamanya mudah.

Di antaranya karena dari kuota penerima yang diajukan pemda kepada Kemensos, tidak seluruh daerah sama kecepatannya dalam menyerap bantuan yang dialokasikan.

Ini syarat dari Mensos Juliari untuk daerah yang ingin mendapatkan kuota tambahan bansos, termasuk BST.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News