Kabar Baik soal Wabah COVID-19 di Australia, Bukti Pembatasan Sosial Ketat Efektif
jpnn.com, MELBOURNE - Australia tampak siap untuk mencatat jumlah peningkatan kasus COVID-19 harian terendah dalam tiga bulan terakhir pada Minggu (20/9). Pembatasan sosial ketat di kota Melbourne berhasil membuat jumlah kasus di pusat penyebaran negara tersebut menurun drastis.
Vicotria, negara bagian terpadat kedua Australia dengan Melbourne sebagai ibu kota, melaporkan 14 kasus infeksi baru dalam 24 jam terakhir hingga Minggu pagi, menurun dari 21 kasus baru di hari sebelumnya dan merupakan angka terendah sejak 19 Juni.
Angka tersebut menjadikan Victoria berada di jalur yang sesuai dalam upaya mencapai target untuk menjaga rata-rata peningkatan angka harian di bawah 50 per 28 September, hari di mana otoritas setempat mengatakan mungkin akan melonggarkan pembatasan.
Sebelumnya, Victoria telah menjalani karantina wilayah (lockdown) selama beberapa bulan guna memperlambat gelombang penyebaran virus kedua.
Negara bagian terbesar Australia yakni New South Wales dengan ibu kota Sydney, melaporkan dua kasus baru, sementara negara bagian Queensland juga melaporkan dua dan menjadikan total nasional sebanyak 18 kasus, angka terendah nasional terendah sejam 23 Juni.
Lima negara bagian dan teritori lainnya tidak melaporkan kasus harian pada Minggu pagi, namun melaporkan tak ada peningkatan di mayoritas hari-hari dalam satu pekan.
"Tentunya akan selalu ada debat terkait waktu dan apakah kita berada dalam jadwal, lebih dulu dari jadwal, dan lain sebagainya, namun pada akhirnya angka-angka ini dapat menjadi sebab optimisme dan sikap positif," kata pimpinan negara bagian Victoria Daniel Andrews dalam sebuah konferensi berita di televisi.
Andrews, yang pernah menghadapi tekanan politik domestik karena pendekatan garis keras untuk memberlakukan pembatasan pergerakan, mencontohkan lonjakan kasus di Eropa baru-baru ini sebagai peringatan atas kemungkinan dampak akibat melonggarkan pembatasan terlalu cepat.