Kaca Depan Retak, Pilot Germanwings Pingsan Sebelum Pesawat Jatuh
"Saya tahu rasanya. Saya merasa sakit ketika oksigen berkurang. Saya menyadarinya dan meraih oksigen cadangan. Saya beruntung, tapi banyak pilot yang lain tidak," tulis salah seorang pilot. 'Jika tidak disadari sejak dini (kekurangan oksigen Red), game over,' tambah pilot lainnya di forum PPRuNe.
Bukan tanpa alasan laporan simpang siur tersebut beredar. Sebab, 24 jam sebelum kecelakaan terjadi, pesawat yang masih berinduk ke maskapai Lufthansa itu dilarang terbang dengan alasan teknis. Salah satunya adalah masalah di roda untuk pendaratan.
Rumor tentang masalah di pesawat 4U 9525 itu berimbas langsung pada penerbangan Germanwings. Pesawat jenis Airbus A320 yang dimiliki Germanwings langsung memperoleh pengecekan menyeluruh kemarin (25/3). Akibatnya, para penumpang maskapai tersebut di Bandara Heathrow, Stansted, dan Manchester telantar.
Para pilot Germanwings dikabarkan mogok kerja karena takut dengan keselamatan mereka. Tetapi, para pilot membantahnya. Mereka mengklaim bahwa saat ini mereka sedang berduka. Jadi, sebaiknya mereka tidak terbang untuk sementara.
atu penerbangan Germanwings dari Dusseldorf, Jerman, ke Barcelona, Spanyol, bahkan dibatalkan. Lufthansa beralasan bahwa pilot yang bakal menerbangkan pesawat sedang tidak bisa terbang. Beberapa penerbangan Germanwings lainnya menggunakan pesawat jenis lain.
Pihak Germanwings juga membantah rumor beredar tentang kondisi pesawat 4U 9525 yang tidak layak terbang sebelum kecelakaan berlangsung. Menurut mereka, kondisi pesawat tersebut bagus ketika terbang dari Barcelona menuju Dusseldorf.
"Kejadian ini tidak bisa dijelaskan. Pesawat (4U9525) dalam kondisi sempurna dan kedua pilotnya berpengalaman," ujar Kepala Maskapai Lufthansa Carsten Spohr.
Di sisi lain, saat ini pencarian korban jiwa masih terus dilaksanakan. Tiga warga Inggris dilaporkan berada di dalam pesawat tersebut. Sebanyak 72 korban lainnya adalah warga Jerman, 35 warga Spanyol, 2 warga Australia, dan 2 warga Amerika Serikat.