Kades Ini Punya Cara Sendiri Protes BBM Naik
jpnn.com - CICANTAYAN - Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) ternyata tidak hanya berdampak terhadap sembako, di Kecamatan Cicantayan hal ini juga berpengaruh terhadap kebiasaan salah satu kepala desa (Kades).
Ya, Kades Cicantayan, yang juga dosen di salah satu sekolah tinggi di Sukabumi, Dzulfikar Ali Hakim tak lagi mau mengenakan seragam dinas dan atribut jabatannya sebagai orang nomor satu di Desa Cicantayan.
Dzulfikar Ali Hakim mengatakan, Desa Cicantayan merupakan daerah industri yang bersentuhan langsung menggunakan BBM. Industri tersebut di antaranya bata dan bubut.
"Ada beberapa pabrik bata dan bubut bangkrut akibat kenaikan harga BBM. Karena luar biasa dampak dari kenaikan harga BBM itu," kata Dzulfikar.
Penyebab bangkrutnya perusahaan-perusahaan rakyat tersebut juga disebabkan musim penghujan. Ia menilai, pemerintah menentukan kebijakan dengan menaikkan harga BBM tersebut belum tepat. Terlebih kini warganya banyak yang mengalami gagal panen.
"Padahal sekarang minyak dunia sedang turun. Akibat kenaikan BBM, saya sering mendapat pertanyaan dari warga, katanya, pak bagaimana saya makan penghasilan minim sedangkan harga-harga kebutuhan melambung," jelasnya menceritakan.
Ia menambahkan, akibat kenaikan harga BBM, ada warganya yang mengaku makan hanya sekali dalam satu hari. Seperti tukang kuli kerupuk enye (Makanan khas Sukabumi).
"Bayangkan saja, tukang kuli kerupuk enye itu gajinya hanya Rp 15 ribu per hari. Sekarang kalau dinaikkan sama pengrajin kerupuk enye jadi Rp 20 ribu per hari mereka juga bingung harus jual berapa. Jelas kondisi ini sangat menyulitkan," keluhnya.