Kadet RI Dapat Beasiswa ke Akmil AS, Sejarah Baru Diplomasi Pertahanan
"Saat Pak Prabowo masih aktif di militer, program pertukaran siswa militer juga telah dilakukan ke AS dan Jepang," jelasnya dalam kesempatan terpisah.
Ian mendukung langkah Kemhan yang melakukan pertukaran kadet ke luar negeri, termasuk AS. Kata dia, hal tersebut berdampak positif terhadap pembinaan personel. Ian berharap program ini berjalan secara berkesinambungan.
"Tentunya terkait teori dan konsep militer yang modern, akademi militer di negara maju pastinya selalu dikembangkan sesuai dengan dinamika peran militer mereka dalam keamanan regional dan global. Penting bagi para taruna kita untuk mengalami proses pembelajaran di akmil negara maju," tuturnya.
Agar berkesinambungan, menurut Ian, kebijakan pertukaran taruna harus dimasukkan ke dalam kurikulum di akademi dan dijadikan program tahunan. "(Sehingga) ada bobot SKS-nya dan sasaran outcome yang dapat diukur prestasinya," jelasnya.
Sebelum berangkat ke AS, para kadet ini harus mengikuti sejumlah seleksi sejak di Akmil hingga di Jakarta. Tes bahasa Inggris, tes kesehatan, tes psikologi, dan Scholastic Assessment Test (SAT).
Seorang taruna yang mendapatkan beasiswa, Febriata berharap kesempatannya untuk belajar ke AS dapat memperkuat relasi kedua negara. "Membuat hubungan antara Indonesia dan Amerika menjadi lebih baik dan saya juga ingin meng-improve skill saya, kemampuan saya di segi militer," katanya, dalam video yang diunggah akun Instagram @usembassyjkt.
"Kami mendapatkan ilmu sebanyak-banyaknya sehingga ketika kami lulus, kami bisa mengaplikasikannya dan memberikan dampak besar bagi Angkatan Laut," harap peserta lainnya, Juandito. (dil/jpnn)