Kadhafi Bakal Persenjatai Warga Sipil
Setelah Tripoli dan Misrata Diserang KoalisiSenin, 21 Maret 2011 – 06:06 WIB
Sebelumnya dia menyebut Al Qaidah sebagai otak. Kini dia menggunakan istilah yang berkorelasi dengan Perang Salib.
Padahal, sejatinya yang terjadi di Libya tak ubahnya dengan Tunisia dan Mesir: gerakan sipil pro demokrasi yang sumpek dengan kediktatoran yang doyan membungkam dan menghalalkan segala cara untuk bertahan.
Serangan pasukan koalisi Amerika Serikat, Inggris, dan Prancis, dengan dukungan Kanada dan Italia itu diklaim media pemerintah Libya telah menewaskan 48 orang dan melukai 150 lainnya. Mayoritas korban adalah sipil dan anak-anak.
Tapi, Menteri Keuangan Inggris George Osborne meminta semua pihak agar tak begitu saja menelan angka-angka yang disodorkan kubu berkuasa di negeri bekas jajahan Italia tersebut. "Pihak militer telah sangat berhati-hati agar tidak sampai timbul korban di pihak sipil," katannya kepada BBC.