Kadhafi Diprediksi Bakal Bunuh Diri
Minggu, 27 Februari 2011 – 05:50 WIB
Di antara tiga komponen pembentuk komite revolusi, orang-orang upahanlah yang dikenal paling kejam. Kadhafi sengaja merekrut orang-orang upahan itu dari luar negeri. Dengan demikian, tidak ada alasan bagi mereka untuk membelot selama bayaran yang mereka terima memuaskan. Sebab, mereka juga tidak perlu memusingkan rasa nasionalisme atau kepentingan rakyat Libya. Kadhafi biasanya mendatangkan orang-orang upahan dari Chad dan Niger.
Tapi, sebagai pemimpin yang lahir dari sebuah kudeta, tampaknya, Kadhafi sadar bahwa suatu saat dirinya pun akan dihadapkan pada situasi yang sama. Prediksinya benar. Saat ini warga Libya kompak menuntut ayah delapan anak itu mundur dari jabatan sebagai guide of the revolution. Angin perubahan yang bertiup kencang dari Tunisia ke Mesir pun berembus juga ke Libya.
Sayang, angin perubahan itu tak mampu menembus kebekuan hati Kadhafi dan ambisi dia untuk terus berkuasa. Jumat sore waktu setempat (25/2), Kadhafi muncul di hadapan massa pendukungnya yang memadati Green Square.
"Kita akan terus berjuang. Kita mampu mengalahkan mereka. Kita lebih baik mati di sini, di tanah Libya," serunya dari atas sebuah tembok seperti dikutip The Guardian. Dalam kesempatan itu, dia juga membesarkan hati para pengikutnya. Mengingat, Kota Tripoli dan Benghazi sudah jatuh ke tangan massa anti pemerintah.