Kadin Desak Negosiasi Ulang ACFTA
Senin, 25 April 2011 – 02:32 WIB
Sementara itu, pengamat ekonomi Faisal Basri mengatakan masalah terkait perjanjian dagang dalam ACFTA hanya dialami Indonesia. Sedangkan negara lain seperti Thailand dan Filipina tidak mempersoalkan hal itu. Menurut dia, persoalan yang dialami salah satunya bisa jadi karena nilai tukar yang menguat sangat lambat.
"Yuan itu ditahan sama pemerintahnya, sehingga apresiasi kecil dan malah mengalami pelemahan. Karena itu harga dalam rupiah pun menjadi lebih murah. Nah selama ini kita tidak mempermasalahkan itu, padahal jangan-jangan ini jadi suatu masalah," katanya. (res)