Kaesang, dari Bisnis Pisang ke Politik
Selain berinvestasi di perusahaan yang berkaitan dengan kuliner, gurita bisnis Kaesang kemudian merambah ke bisnis sepak bola dengan membeli saham mayoritas Persis Solo.
Begitu asyiknya Kaesang mengelola bisnis sepak bola sampai dia lupa dengan dunia pasar modal. Twit-twitnya lebih banyak bercerita mengenai Persis Solo ketimbang soal-soal pasar modal.
Tangan Kaesang benar-benar dingin, seperti ada mesin pendingin otomatis. Di tangan Kaesang, Persis Solo yang semula hanya klub medioker langsung menjadi klub elite yang moncer.
Hanya setahun Kaesang memegang Persis, klub itu langsung memperoleh promosi dari Liga 2 ke Liga 1.
Para pengelola klub tentu sangat iri terhadap Kaesang. Mereka setengah mati mencari sponsor untuk mendanai klub, tetapi sangat jarang ada sponsor yang tertarik.
Namun, Persis Solo beda 180 derajat, karena bukan mencari sponsor, tetapi dicari-cari oleh sponsor.
Menteri BUMN Erick Thohir menempatkan anaknya, Mahendra Agakhan Thohir, sebagai presiden komisaris Persis Solo. Duet maut anak ragil presiden dan putra menteri BUMN itu menjadi jaminan bagi sponsor untuk beramai-ramai membantu Persis.
Nama Kaesang kian moncer ketika terjadi krisis di Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) pasca- Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 135 suporter Arema Malang pada Oktober tahun lalu.