Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Kaget, Film Golok Setan Di-Dubbing di Australia Jadi Devil's Sword

Kamis, 20 Januari 2011 – 07:37 WIB
Kaget, Film Golok Setan Di-Dubbing di Australia Jadi Devil's Sword - JPNN.COM
Suyoto B Achamdi menunjukkan sebagian koleksi film jadulnya yang rata-rata diproduksi tahun 80-an. Foto; Agus Wirawan/ JAWA POS
 

Untuk Isabela, Toto maklum karena film itu memang dibuat di dua negara: Indonesia dan Malaysia. Film tersebut dibintangi Ami Search yang kala itu sangat populer di Indonesia dengan lagu berjudul Isabela. "Tapi, ada juga film Rano Karno, yaitu Pagar Ayu, yang memang di Indonesia sudah tidak ada," lanjutnya.

 

Suami Yuliana Mustofa itu bisa tahu bahwa film yang dibawa anggotanya tersebut berasal dari Malaysia berdasar hologram pajak di VCD itu. Dari hologram pajak (PPn/pajak penjualan) VCD tersebut, terlihat jelas bahwa itu bukan berasal dari otoritas Indonesia. "Kalau mau, sebenarnya bisa pesan di Cinematex Indonesia. Minimal pesan empat judul harganya Rp 2 juta," ujarnya.

 

Toto semakin terheran-heran ketika tahu bahwa kolektor film dari negara lain juga berburu film-film Indonesia di Malaysia. Hal itu pernah diketahui Toto saat seorang kolektor dari Jerman ingin membeli koleksinya. Orang Jerman tersebut mengungkapkan, dirinya sebelumnya justru banyak mendapatkan film jadul Indonesia di Malaysia. "Nggak tahu kenapa mereka berminat koleksi film jadul Indonesia," tambahnya.

 

Yang pasti, lanjut Toto, orang Jerman itu sebelumnya tidak memiliki riwayat hidup di Indonesia. Orang tersebut ingin membeli 20-an kopi film Indonesia yang dibintangi Barry Prima. Sayangnya, Toto hanya bisa menyediakan 12 kopi film yang dibintangi aktor laga itu. "Di Australia, film Barry Prima yang berjudul Golok Setan juga telah di-dubbing pakai bahasa Inggris dengan judul Devil"s Sword, sama sekali nggak ada bahasa Indonesia-nya," jelasnya.

Mencintai produk Indonesia bisa dilakukan dengan berbagai cara. Misalnya, yang dilakukan Suyoto B. Achamdi ini. Dia adalah pendiri komunitas yang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News