Kaget, Film Golok Setan Di-Dubbing di Australia Jadi Devil's Sword
Kamis, 20 Januari 2011 – 07:37 WIB
Nanti, layar tancap itu diprioritaskan digelar di kampung anggota KPFIJ. "Kalau layar tancap sekarang kan praktis. Kita tinggal sediakan in-focus, laptop, dan layarnya. Yang susah itu kan izinnya," tegas ayah Salwa Aurel tersebut.
Komunitas pencinta film jadul itu, lanjut Toto, tidak hanya disukai orang-orang yang sudah tua. Bahkan, mayoritas anggota KPFIJ justru orang-orang yang berusia kurang dari 35 tahun. Banyak juga anak baru gede (ABG) yang ikut menjadi anggota KPFIJ. Tapi, rata-rata sekadar mengapresiasi. "Mereka suka tapi belum ikut ngumpul bareng," tambahnya.
Biasanya, koleksi masing-masing anggota akan terus bertambah. Sebab, dalam setiap pertemuan nonton bareng dengan anggota KPFIJ yang lain, selalu saja ditemukan film-film baru yang belum dimiliki. "Biasanya dari cerita-cerita kami lantas saling tahu apa yang belum kami punya. Kemudian, ya saling barter," ungkapnya. (c5/kum)