Kaget Harus Bayar Bagasi Rp 884 Ribu, Ada yang Bongkar Tasnya
Apalagi, lanjut dia, barang miliknya yang akan dititipkan di bagasi seberat 21 kilogram. Dia pun terpaksa membayar Rp 475 ribu. “Kalau bisa, biayanya lebih murah. Kan harga tiket masih mahal. Jangan tarif bagasi ikutan mahal,” imbuhnya.
Dari data yang diperoleh koran ini, penerbangan dari Samarinda menuju Surabaya untuk bagasi wajib membayar Rp 37 ribu per kilogramnya. Sedangkan penerbangan menuju Berau, tarif per kilogram ditetapkan Rp 25 ribu.
Kepala Unit Pelaksana Bandar Udara (UPBU) APT Pranoto Dodi Dharma Cahyadi memastikan, penerapan bagasi berbayar itu berlaku nasional. Menurutnya, kebijakan tersebut merupakan keputusan maskapai. Sehingga UPBU tidak berwenang untuk mengintervensi.
Kepala Station Manager Lion Air Group Samarinda Nasrul tidak menampik banyak penumpang yang masih saja terkejut dengan pemberlakukan bagasi berbayar. Padahal sosialisasinya sudah dilakukan sejak awal tahun ini.
“Ada beberapa penumpang yang menanyakan. Setelah dijelaskan akhirnya mengerti,” kata dia. “Tapi tidak ada yang protes. Makanya pendataan barang yang akan dimasukan bagasi berjalan lancar. Kami hanya mengikuti kebijakan pusat,” sambungnya.
Diwawancarai terpisah, Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi turut bersuara atas mahalnya harga tiket dan bagasi di dunia penerbangan saat ini. Ia menyebut, perlu dilakukan peninjauan ulang terhadap penerapan bagasi berbayar itu.
“Angkutan udara merupakan salah satu transportasi paling dipilih masyarakat. Tapi tidak semua orang mampu membayar tarif bagasi yang tinggi. Itu sangat memukul dunia UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah) kita. Sangat berpengaruh pada penjualan para pegiat usaha,” ungkapnya. (*/drh/*/dq/aji/lil/rom/k18)