Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Kaitan Antara Kontrol Kelahiran dan Kanker

Rabu, 27 November 2019 – 09:04 WIB
Kaitan Antara Kontrol Kelahiran dan Kanker - JPNN.COM
Deteksi kanker payudara. Foto: Ilustrasi

jpnn.com, JAKARTA - Setelah pil KB disetujui untuk mencegah kehamilan, pada tahun 1960, timbul kekhawatiran apakah pil ini bisa meningkatkan risiko kanker wanita. Sejak saat itu, sejumlah besar penelitian telah menghubungkan pil yang mengandung hormon ini dengan peningkatan risiko kanker payudara dan kanker serviks.

Tetapi apa yang ditunjukkan tautan ini rumit. Penelitian ini bersifat observasional, yang berarti tidak memberikan bukti pasti bahwa pengendalian kelahiran hormonal seperti pil KB bisa menyebabkan kanker, dan sebagian besar penelitian didasarkan pada formulasi pil yang lebih lama, yang mengandung dosis estrogen yang lebih tinggi dan berbagai jenis progestin (progesteron sintetis) daripada pil hari ini.

Plus, wanita kini memiliki banyak pilihan kontrasepsi selain pil, seperti pil mini progestin saja, suntik, dan implan, cincin dan alat kontrasepsi (IUD), yang mungkin mengandung progestin atau tanpa hormon sama sekali.

"Jadi, banyak bukti yang mengaitkan pengendalian kelahiran dengan risiko kanker didasarkan pada kontrasepsi yang tidak sangat mirip dengan apa yang ada di pasaran saat ini," kata Lisa Iversen, Ph.D., seorang peneliti dan ahli epidemiologi di Institute of Applied Health, seperti dilansir laman MSN, Selasa (26/11).

Hal yang lebih membingungkan lagi, penelitian juga menghubungkan pil KB dengan risiko kanker ovarium dan endometrium yang lebih rendah, serta IUD dengan penurunan risiko kanker serviks.

Apa arti semua ini bagi Anda?

Sebuah tinjauan tahun 1996 terhadap 54 studi, yang pertama kali mengumpulkan banyak penelitian tentang pil KB, menyimpulkan bahwa kontrasepsi oral memang terkait dengan risiko kanker payudara yang sedikit lebih tinggi.

Review yang dipublikasikan di The Lancet yang menjadi perhatian besar, juga menemukan bahwa risiko yang lebih tinggi kembali normal 10 tahun setelah wanita tidak lagi menggunakan kontrasepsi hormonal.

Sejumlah besar penelitian telah menghubungkan pil KB dengan peningkatan risiko kanker payudara dan kanker serviks.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News