Kalau Novanto Pimpin Golkar, Ketua Fraksi Siapa? Aziz?
jpnn.com - SURABAYA - Pernyataan calon ketua umum Golkar, Setya Novanto saat penyampaian visi misi di Zona II, Surabaya, Rabu (11/5) siang memunculkan spekulasi baru.
Di depan forum ajang itu, Novanto berjanji akan mundur dari jabatan Ketua Fraksi Golkar DPR, andai terpilih sebagai Ketua Umum Golkar. "Insyaallah...kalau saya terpilih...saya akan tinggalkan jabatan sebagai ketua fraksi Partai Golkar di DPR," ujar Novanto.
Dia mengklaim akan benar-benar berkonsentrasi mengurus Golkar jika terpilih, dan meninggalkan jabatan ketua fraksi. Naaah, pertanyaannya, siapa yang akan mengisi kekosongan kursi yang ditinggal Novanto di fraksi? Tentunya, Novanto juga tidak akan mudah memberikan kepercayaan kepada kader yang tidak bisa dia 'pegang'. Novanto juga sudah punya hak bahkan kuasa menentukan siapa yang pantas menjadi Ketua Fraksi Golkar DPR. Kan ceritanya, dia sudah menjadi Ketua Umum Golkar.
Mungkinkah posisi itu diberikan kepada Aziz Syamsuddin, sekretaris fraksi Golkar saat ini? Bisa jadi. Ya, penunjukan atau penetapan Aziz sebagai sekretaris fraksi saat itu disebut-sebut karena memang Novanto menginginkan Aziz duduk di sana, menggantikan Bambang Soesatyo.
Menariknya, saat ini Aziz ikut mencalonkan diri meenjadi ketua umum Golkar. Selain Novanto dan Aziz, diketahui ada enam kader lainnya yakni Ade Komarudin, Priyo Budi Santoso, Mahyudin, Syahrul Yasin Limpo dan Indra Bambang Utoyo.
Mungkinkah Aziz rela memberikan 'gerbongnya' kepada Novanto di Munaslub nanti, dengan catatan ada jaminan dari Novanto agar memberikan kursi yang dia tinggalkan di fraksi Golkar DPR untuknya? Bisa jadi.
Pernyataan dari Novanto akan mundur sebagai Ketua Fraksi Golkar DPR, di dalam kampanye-nya, bisa juga merupakan sinyal kuat dari Novanto, istilahnya...kode dari Novanto. Dari tujuh caketum Golkar selain Novanto, hanya Aziz dan Mahyudin yang mungkin duduk menggantikan Novanto sebagai ketua fraksi.
Namun tunggu dulu, Aziz di dalam penyampaian visi dan misinya, juga terkesan punya potensi dan ambisi menjadi Ketua Umum Golkar.