Kalung dan Sepatu di Depan Pintu
Oleh Dahlan IskanBisa menyanyi. Lagu apa saja. Saudara keenamnya bahkan lagi masuk final. Di Beijing. Suaranya enak sekali. Didemokan di depan kami.
Kesebelasan itu juga bisa masak. Yang disajikan itu. Yang menari, yang menyanyi, yang masak dengan api, semuanya sama.
Ibunya satu. Ayahnya lima. Semua ada di dalam satu rumah itu.
Memang begitu: wanita Changzu boleh punya suami lebih dari satu. “Kami tidak saling tahu yang mana ayah kami,” katanya.
Mereka juga tidak peduli. Tidak pernah mencari. Yang mana pun ayahnya sama. Mereka bersaudara. Asal para suami itu kakak-adik. Tapi jarang yang poliandri seperti itu. Yang lebih banyak adalah poligami: laki-laki punya istri lebih dari satu.
Syaratnya sama: para istri itu harus bersaudara. Kakak beradik.
Ada yang istrinya sampai lima. Berarti lima bersaudara. Tinggal di satu rumah.
Kalau malam para istri harus tahu: ada kalung siapa di pintu. Yang disangkutkan di pintu. Berarti si pemilik kalung ada di dalamnya. Istri lain tidak akan memasukinya. Mereka rukun.