Kampanye Jahat Perusahaan Susu Menjauhkan Bayi dari ASI
jpnn.com, MANILA - Di Filipina, kampanye pemberian ASI eksklusif sama gencarnya dengan upaya penggunaan susu formula alias sufor. Penyelidikan Save the Children bersama The Guardian di Filipina, terungkap bahwa perusahaan-perusahaan besar seperti Nestlé, Abbott, Mead Johnson, dan Wyeth kerap menggunakan metode yang agresif dan ilegal.
Perwakilan mereka secara berkala datang ke berbagai rumah sakit di negara yang dipimpin oleh Presiden Rodrigo Duterte tersebut. Mereka menemui para dokter, bidan, dan pekerja kesehatan lainnya. Tujuannya, produknya dipromosikan kepada para ibu yang baru memiliki anak.
Imbalannya tak main-main. Mulai membiayai biaya perjalanan ke berbagai konferensi bersama dengan keluarga, membayari makan, tiket pertunjukan dan bioskop, hingga uang untuk membeli chip di arena judi. Hal itu tentu saja melanggar aturan perundang-undangan di Filipina.
”Perusahaan-perusahaan sufor kini melakukan pendekatan secara diam-diam,” terang Dr Armando Parawan kepada The Guardian.
Selama 20 tahun ini dia bekerja sama dengan Save the Children untuk mengedukasi penduduk Filipina agar menyusui bayinya.
Usaha itu tak terlalu berjalan mulus. Hingga saat ini hanya 34 persen ibu di Filipina yang memberikan ASI eksklusif kepada bayinya pada enam bulan pertama.
Perusahaan sufor kerap menyasar masyarakat berpenghasilan rendah. Iklan di televisi yang menyebut bahwa anak yang mengonsumsi sufor bakal lebih tinggi IQ-nya dan sukses dalam hidup juga gencar ditayangkan di televisi.
Itu membuat ibu-ibu kalangan menengah ke bawah tergiur. Mereka kerap mengorbankan sebagian besar penghasilannya demi membeli sufor. Mereka bahkan rela tidak makan demi bisa membeli susu bagi anak-anaknya.