Kampanye Kesehatan Mental Australia Tuai Pujian Internasional
Kisah sukses Australia mengkampanyekan kesadaran akan kesehatan mental telah terdengar hingga Gedung Putih, dan pencapaian internasional ini telah bergema ke lebih dari 20 negara.
Awal tahun ini, ibu negara Amerika Serikat, Michelle Obama, berbicara di depan pejabat pemerintahan, pebisnis dan para pimpinan lembaga non-profit di Washington DC tentang pentingnya paradigma baru bagi kesehatan mental dan perlunya perlindungan bagi mereka yang bergelut dengan masalah ini. Salah satu strategi yang ia sebut adalah program pelatihan pengembangan yang dijalankan Australia, yakni Bantuan Pertama Kesehatan Mental (MHFA).
"Saya mengikuti sejumlah materi di pelatihan ini beberapa minggu lalu... dan saya melihat betapa bergunanya program ini. Ini benar-benar memberi anda kemampuan untuk mengidentifikasi - dan tentunya menolong - seseorang yang membutuhkan," ujarnya kala itu.
"Karena anda tak pernah tahu kapan kemampuan seperti ini bisa bermanfaat."
Itu adalah pesan kuat yang disambut luas di seluruh Amerika Serikat. Pidato Michelle juga secara khusus memuji pendiri MHFA, Betty Kitchener dan Profesor Tony Jorn, pasangan suami-istri asal Australia.
MHFA bermula dari sebuah gagasan yang dicetuskan pada suatu malam di tahun 1998, saat pasangan itu membawa anjing mereka jalan-jalan di Canberra.
"Tony memberitahu saya tentang rapat di kantornya, Universitas Nasional Australia (ANU), dengan para peneliti kesehatan mental lainnya. Salah satu dari mereka, Dr Meg Smith, mengatakan, 'apa yang kita butuhkan adalah bantuan pertama untun depresi'," tutur Betty yang akhirnya keluar dari pekerjaannya di Rumah Sakit Canberra untuk fokus menulis kurikulum program pelatihan.
Ia lantas menyambung, "Kami mendiskusikan komentar itu dan tertarik akan gagasan tentang betapa kita bisa menulis dan memberikan kursus bantuan pertama yang mengajarkan pada orang-orang yang tertarik, bagaimana mengenali dan memberi pertolongan pertama pada orang yang mengalami masalah kesehatan mental atau tengah berada dalam krisis kesehatan mental."