Kampanye Makanan Lokal, Ayam pun Harus Bahagia
Rabu, 07 November 2012 – 08:10 WIB
Sejak itu, gerakan tersebut terus meluas di berbagai belahan dunia. Masyarakat di negara-negara maju di Eropa dan AS yang memiliki kesadaran tinggi tentang kesehatan makanan menjadi pelopornya. Kini gerakan Slow Food sudah menyebar tidak hanya di negara maju, tapi juga di negara berkembang, bahkan hingga negara-negara miskin di Afrika. Total, sudah ada lebih dari 100 ribu anggota yang tersebar di 150 negara. Atas gerakan revolusionernya dalam bidang pangan itu, majalah TIME memasukkan Carlo Petrini dalam jajaran Heroes of The Year 2004.
"Di Indonesia, gerakan Slow Food juga mulai tumbuh. Awalnya dipelopori para ekspatriat (orang asing yang tinggal di Indonesia, Red), tapi kini sudah makin banyak warga sendiri yang bergabung. Ini sangat positif," ujar Helianti Hilman kepada Jawa Pos di konternya di kawasan Kemang, Sabtu (20/10).
Helianti merupakan salah seorang pelopor gerakan Slow Food di Indonesia. Kini dia menjadi chairwoman Slow Food Convivium Kemang. Organisasi Slow Food memang terdiri atas kelompok-kelompok lokal yang disebut convivium yang dipimpin seorang chairman atau chairwoman. Karena itu, dalam satu negara bisa terdapat beberapa convivium yang masing-masing langsung menginduk pada organisasi pusat Slow Food International di Kota Bra, Italia.