Kampanye, Massa PDIP Kalang Kabut
jpnn.com - CIKANDE - Kampanye terbuka Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di Lapangan Ambon, Kecamatan Cikande, Banten, Kamis (3/4), sempat berantakan. Hujan deras di tengah orasi politik membuat ratusan kader dan simpatisan kalang kabut meninggalkan lapangan.
Pantauan Radar Banten (Grup JPNN) sekira pukul 13.30 WIB, kader dan simpatisan PDIP wilayah Serang Timur mulai menyemut di Lapangan Ambon. Dengan atribut partai, mereka konvoi menggunakan sepeda motor dan mobil. Mayoritas pengendara sepeda motor tidak menggunakan helm.
Kampanye dibuka panitia seperti pada umumnya. Ketika orasi politik dimulai, hujan deras disertai petir mengguyur Lapangan Ambon dan sekitarnya. Massa PDIP yang semula berkerumun di depan panggung langsung bubar. Mereka berlarian meninggalkan lapangan dan panitia serta politisi PDIP di atas panggung.
Panitia kampanye beberapa kali meminta kader dan simpatisan PDIP agar tidak pergi. Namun, sekira 300 an massa PDIP tetap bubar, mencari tempat agar tidak basah kehujanan. Lapangan Ambon kosong selama 30 menit lebih, sampai hujan mulai reda. Massa Banteng Moncong Putih kembali ke Lapangan Ambon sampai kampanye rampung.
Seperti partai peserta Pemilu 2014 lainnya, kampanye PDIP berlangsung semarak. Dangdut menghibur kader dan simpatisan. Sayangnya, kampanye PDIP itu juga melibatkan belasan anak-anak.
Juru kampanye (jurkam) PDIP Adhadi Romli menyatakan, partainya merupakan partai wong cilik yang berpihak kepada kepentingan masyarakat. Oleh karena itu, dia mengajak masyarakat Kabupaten Serang untuk memenangkan PDIP pada Pemilu Legislatif, 9 April mendatang.
“PDI Perjuangan akan memenangkan Pemilu 2014, tentunya dengan dukungan semua kader dan simpatisan partai,” tegas Anggota DPRD Kabupaten Serang itu di hadapan ratusan kader dan simpatisan PDIP.
Dia juga menyampaikan tiga ajaran Bung Karno yang menjadi prinsip perjuangan PDIP. Yakni, bangsa Indonesia berdaulat di bidang politik, bidang ekonomi, dan bidang kebudayaan. Namun, Adhadi menilai, bangsa Indonesia saat ini belum berdaulat di berbagai bidang, karena masih didikte oleh negara lain. "Jika PDIP menang, kaum buruh dan masyarakat akan sejahtera,” janji Adhadi.