Kamusakti Tolak Rektor Baru, Menristek Digugat?
jpnn.com - JAKARTA - Keluarga Alumni Mesin Universitas Trisaksi (Kamusakti) menolak pengangkatan Rektor Usakti oleh Menteri Ristekdikti Muhamad Nasir. Menurut Kamusakti, pengangkatan rektor tidak sah.
"Kami dari Kamusakti jelas menolak rektor yang didrop dari menteri," kata Ketua Kamusakti Adi Sempani di Jakarta, Rabu (27/7).
Dia menegaskan, pengangkatan itu bertentangan dengan peraturan perundang-undangan perguruan tinggi swasta. "Seharusnya rektor dipilih senat, tapi ini kan didrop. Jadi ini tidak sah," ujar Adi.
Ia menjelaskan, pengangkatan ini tidak sesuai dengan statuta. Pengangkatan juga bertentangan dengan peraturan tentang PTS. Kehadiran menteri seharusnya memberi iklim yang kondusif bagi proses perkuliahan di Usakti.
"Tetapi yang terjadi, sebaliknya. Semua akhirnya jadi terganggu," ujarnya.
Ia menambahkan, sikap Menristekdikti seharusnya netral dan objektif. Salah satu langkahnya dengan melakukan upaya dialogis dengan melibatkan semua elemen Usakti.
"Di zaman dulu kalau ada menteri yang masuk jika ada perseteruan, pasti cepat selesai. Kalau sekarang malah terbalik-balik," jelasnya.
Dia menegaskan, jika upaya dialogis ini tidak dilakukan maka konflik Usakti akan berkepanjangan. Dampaknya, nama besar Usakti menjadi jelek. Selain itu, proses perkuliahan menjadi terganggu.