Kandidat Cawapres Mengerucut 2 Nama, Aher dan Habib
jpnn.com, JAKARTA - Cawapres dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sudah mengerucut dari sembilan menjadi dua nama yakni Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ahmad Heryawan dan Ketua Majelis Syura PKS Habib Salim Segaf Al Jufri.
Lantas apakah ini semakin memuluskan langkah cawapres dari PKS mendampingi Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Pilpres 2019?
Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera mengatakan sangat gembira Partai Gerindra sudah mengerucutkan nama cawapres dari partainya menjadi dua nama. "Walaupun kalau dari Majelis Syura tetap menetapkan sembilan nama itu. Tapi mengerucut 1, 2 atau 3 asal dari sembilan (nama yang ada), kami bahagia," katanya, Jumat (13/7).
Menurut dia, hal ini menunjukkan keseriusan Partai Gerindra menggaet cawapres dari PKS. "Betul. Malam nanti akan ketemu tim Sekber Gerindra-PKS. Kemudian, pekan depan akan ada pertemuan pimpinan walaupun tetap ini semua diikthiarkan partai lain yang mau bergabung, the door is always open," ujarnya.
Lebih lanjut dia menjelaskan PKS bersama Partai Gerindra bukan koalisi sesaat. Sejak sebelum pilpres 2014, kedua partai sudah bekerja sama. Bahkan di pilpres 2014, PKS dan Partai Gerindra yang mengusung Prabowo-Hatta Rajasa terbukti meraih suara besar terutama di basis PKS. "Ingat, Jawa Barat hampir enam juta, kemudian NTB," kata Mardani
Kemudian, kata Mardani, hanya PKS dan Partai Gerindra yang tetap bertaham di Koalisi Merah Putih (KMP). Sedangkan PAN dan Partai Golkar pindah mendukung pemerintah. "Sehingga dari 2014 yang setia bersama Gerindra ya PKS," ujarnya.
Nah, kata Mardani, rekam jejak ini tentu sangat diperhatikan Prabowo. Karena itu, dalam banyak kesempatan PKS selalu bekerja sama dengan Partai Gerindra.
Mardani menjelaskan karena bukan pertemanan sesaat, diharapkan koalisi Gerindra dan PKS bersifat strategis dan permanen. "Karena yang satu Pak Prabowo mengistilahkan nasionalis yang religius, kalau kami disebut religius yang nasionalis. Kalau gabung, keren," ungkapnya.