Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Kang Ace Sebut Prabowo Melakukan Tuduhan Kasar

Kamis, 02 Mei 2019 – 14:30 WIB
Kang Ace Sebut Prabowo Melakukan Tuduhan Kasar - JPNN.COM
Juru Bicara Tim Kampanye Nasional Joko Widodo - Ma'ruf Amin (TKN Jokowi - Ma'ruf) Ace Hasan Syadzily dan Koordinator Media TKN Monang Sinaga. Foto: Fathan Sinaga/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPP Golkar Ace Hasan Syadzily menilai Calon Presiden 02 Prabowo Subianto secara tak langsung telah melukai demokrasi Indonesia, dengan melecehkan pers.

"Berkali-kali Prabowo tercatat menyerang secara kasar media. Dan kali ini Prabowo menyebut media ikut merusak demokrasi di Indonesia," kata Ace saat dihubungi, Kamis (2/5).

Ace menganggap tuduhan Prabowo yang menyebut media massa telah ikut merusak tatanan demokrasi di Indonesia adalah tuduhan kasar. Hal itu sekaligus menunjukkan Prabowo sebagai pemimpin politik tidak pernah mau mengerti fungsi pers dalam demokrasi.

"Bahkan sangat jelas mencerminkan watak seorang pemimpin otoriter yang sangat antikritik dan juga antisuara kritis media. Jika media tidak menyuarakan kepentingan politiknya maka media dianggap merusak demokrasi," jelas Ace.

BACA JUGA: LSI Denny JA: Prabowo – Sandi Menang di 13 Provinsi, Selisih 17 Juta Suara

Juru Bicara TKN Jokowi - Ma'ruf ini juga menyebut media bekerja berdasarkan prinsip-prinsip jurnalisme. Memberitakan berdasarkan fakta, melakukan check dan recheck terhadap apa yang disampaikan serta juga melakukan edukasi ke publik.

"Dengan cara kerja media seperti itu, jelas hoaks, kebohongan, dan juga ujaran kebencian tidak mendapatkan tempat di media," kata dia.

Selain itu, kata Ace, media bukan bebek-bebek yang bisa digiring untuk kepentingan politik Prabowo. Awak media pasti punya akal sehat yang tidak mudah dikendalikan untuk sebar kebohongan dan sandiwara.

Ace Hasan mengatakan, Prabowo Subianto berkali – kali menyerang media secara kasar media dan kali ini menyebut media ikut merusak demokrasi di Indonesia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News