Kanker Paru Bukan hanya Karena Rokok, Simak Penjelasan Dokter Spesialis
jpnn.com, JAKARTA - Dokter spesialis paru Kasum Supriadi mengatakan, gaya hidup buruk seperti mengonsumsi makanan junk food, merokok, berlebihan mengonsumsi alkohol, serta berat badan berlebih, bisa menjadi pencetus kanker.
Selain itu, perubahan gen atau mutasi DNA terkait faktor keturunan juga patut diwaspadai.
Menurut Kasum, jika ada anggota keluarga terdiagnosis kanker paru, sebaiknya anggota kelarga lain menjalani pemeriksaan dini dan berkala.
Tujuannya untuk mendeteksi gejala kanker sedini mungkin.
"Ada serangkaian proses mendeteksi kanker paru, yakni anamnesa (wawancara pada pasien), pemeriksaan fisis, dan pemeriksaan penunjang yang meliputi pemeriksaan dahak dan biopsi jaringan paru, foto rontgen dada, CT scan paru dengan zat kontras, bronkoskopi atau endoskopi pada paru," ujar dokter Kasum dia dalam siaran persnya, ditulis Kamis (4/2).
Kasum mengatakan, diagnosis kanker paru salah satunya jika ada sel tumor yang bisa terdapat pada pada saluran pernapasan, parenkim paru atau pada pembungkus paru.
"Bila dari serangkaian proses pemeriksaan ditemukan pasien mengidap kanker paru maka dokter paru akan menentukan tindakan medis yang sesuai,” kata dia.
Apabila diagnosis sudah tegak, Kasum menyarankan keluarga memastikan suplai oksigen pasien dengan memantau tanda vital pernapasan, tensi, suhu, nadi dan saturasi oksigen.