Kanker Serviks Bisa Dicegah
Namun tentu saja mengandalkan sistem imunitas tubuh saja tidak dianjurkan. Itu karena infeksi HPV kadang tidak terdeteksi secara kasat mata.
"Jika infesksi berjalan selama bertahun-tahun, maka tubuh akan membentuk Cervical Intraepithelial Neoplasia (CIN). CIN inilah yang bisa berubah menjadi kanker serviks dalam 5-15 tahun kedepannya," jelasnya.
Karena itu untuk mencegah infesksi HPV yang bisa berlanjut menjadi kanker, disarankan untuk melakukan vaksinasi. Vaksin HPV bisa diberikan pada usia 9-45 tahun.
Sedangkan untuk skrining serviks dianjurkan untuk dilakukan pada orang yang sudah aktif secara seksual. Sebab ada alat yang dimasukkan ke kelamin.
Skrining serviks ada dua, yaitu dengan cara pap smear dan tes HPV. Jika hasilnya ada yang tidak normal, tidak perlu langsung cemas. Ada pemeriksaan lanjutan yang harus dijalani sebelum memastikan itu kanker serviks atau bukan, yaitu kolposkopi dan biopsi.
Kalau hasilnya ada CIN di leher rahim, operasi ringan bisa dilakukan untuk mengambilnya sebelum itu berubah menjadi kanker.
"Operasi tersebut bisa dilakukan dengan anastesi lokal. Jika sudah diambil, resiko terkena kanker serviks akan berkurang banyak. Namun tidak hilang seratus persen. Skrining serviks secara rutin tetap diperlukan," tandas dia.(chi/jpnn)