Kans AHY Lebih Besar, Elektabilitas Gatot Rendah
“Ini akan dipertimbangan untuk posisi cawapres,” katanya.
Terkait figur non-parpol, menurut Emrus, parpol akan mendekati figur tersebut jika elektabilitasnya luar biasa, misalnya di atas 50 persen.
“Jika elektabilitas di bawah 50 persen, saya kira sangat logis partai tidak mendukung mereka. Partai kan ingin berkuasa, masa mendukung calon yang elektabilitasnya rendah. Itu saja,” tegas Emrus.
Menyinggung figur Gatot Nurmantyo, Emrus menilai elektabilitas mantan Panglima TNI itu masih rendah. Sementara untuk penentuan sebagai calon, menjadi kewenangan partai.
“Partai sangat sentral menentukan calon. Jika elektabilitas calon rendah, masa iya dipaksakan,” katanya.
Sebetulnya, kata Emrus, yang lebih aman jika elektabilitas cawapres 70 persen. “Jokowi sendiri belum aman karena belum sampai 50 persen. Banyak swing votter,” katanya.
Karena itu, Emrus menyarankan kepada Jokowi agar menggandeng cawapres yang bisa ikut mendongkrak elektabilitasnya.
Menurut Emrus, figur AHY yang mampu meraup suara kaum milenial jika didorong berpasangan dengan Jokowi maka kekuatannya semakin terlihat.(jpnn)