Kantor PDIP Cianjur Dibom Molotov, Semua Kader Banteng di Jabar Harus Waspada
jpnn.com, JAKARTA - Para kader PDI Perjuangan di Jawa Barat tengah bersiaga dalam kewaspadaan tinggi. Penyebabnya adalah orang tak dikenal menyerang kantor DPC PDI Perjuangan Kabupaten Cianjur menggunakan bom molotov pada Jumat (7/8) dini hari.
Serangan itu menyebabkan pintu masuk kantor dan sebagian kursi rusak karena terbakar. Kabar tentang penyerangan itu pun telah sampai DPP PDI Perjuangan.
Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto meminta seluruh kader dan simpatisan partainya khususnya di wilayah Jawa Barat untuk siaga 1. Sebab, peristiwa itu merupakan yang ketiga kalinya setelah kantor PDIP di Megamendung dan Cileungsi juga diserang.
"Semua harus siap siaga, namun tetap juga menjaga ketenangan apalagi menjelang momen peringatan Hari Kemerdekaan 17 Agustus. Partai menyerahkan penyelidikan dan penyidikan kasus ini sepenuhnya kepada aparat kepolisian," kata Hasto dalam siaran pers ke media.
Hasto menegaskan, PDI Perjuangan mendesak aparat penegak hukum untuk bekerja secara profesional untuk menangani kasus pelemparan bom molotov di kantor partainya. "Ini aksi teror bagi demokrasi," tambahnya.
Politikus asal Yogyakarta itu menduga serangan itu dilatari persoalan ideologis. Hasto mengklaim PDIP merupakan partai yang paling kukuh dalam memperjuangkan semangat dan nilai-nilai Pancasila, tegaknya NKRI dan spirit kebinekaan.
Bagi PDI Perjuangan, lanjut Hasto, berbagai serangan itu justru kian membuat partainya makin solid. Menurutnya, PDIP tidak akan mudah tunduk terhadap aksi-aksi teror tersebut.
"Kami fokus menyambut peringatan HUT Kemerdekaan RI yang akan digelar di tengah pandemi Covid-19. Kami merah putihkan kantor partai termasuk kantor yang baru saja kena serangan bom molotov," kata Hasto.(tan/jpnn)