Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Kapal Tenggelam Jadi Objek Wisata Bahari Baru di Indonesia

Rabu, 18 Oktober 2017 – 12:10 WIB
Kapal Tenggelam Jadi Objek Wisata Bahari Baru di Indonesia - JPNN.COM
Luhut Pandjaitan. Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Satu lagi terobosan cerdas untuk mendorong pariwisata bahari. Jurus baru itu adalah menata benda muatan kapal tenggelam (BMKT) untuk  tempat wisata menarik, terutama bagi penyuka selam.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Padjaitan sampai turun langsung mengawal hal ini. Dia menyebut, BMKT harus digunakan untuk mendukung pengembangan Pariwisata.

Luhut juga mendorong pembentukan tim untuk mengkaji pemanfaatan BMKT dengan melibatkan semua institusi terkait, khususnya Kementerian Pariwisata (Kemenpar). Menurutnya, Kemenpar bisa menciptakan dongeng atau story telling yang menarik tentang BMKT, sama halnya dengan kapal Titanic dan Van Der Wijk sehingga bisa menarik wisatawan.

“Primadona Indonesia ke depan adalah pariwisata! Untuk itu BMKT harus dimanfaatkan dan dipromosikan. Targetnya seperti keluarga dari prajurit Perang Dunia II yang ikut dalam kapal perang yang tenggelam tersebut,” ujar Luhut saat memimpin Rapat Kordinasi Kemaritiman perihal Penataan Alur Pelayaran di Jakarta, Selasa (17/10).

Luhut memimpin rakor yang juga dihadiri Menteri Pariwisata Arief Yahya dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi itu. Dan di rapat itu, dia tak segan menyerahkan kendali ke Kemenpar untuk menentukan BMKT mana yang bisa dijual, dan mana yang dijadikan cagar budaya.

Berdasar data dari Kementerian Kelautan dan Perikanan, potensi pemanfaatan BMKT sebagai obyek wisata dapat mencapai USD 800-126.000 per bulan per lokasi. “Kekayaan wisata bahari Indonesia harus terus digali. Potensi kita besar sekali, cuma kurang dipromosikan,” ucap Luhut.

Menteri Pariwisata Arief Yahya juga seirama dengan Menko Luhut. Menurutnya, Indonesia merupakan bagian dari konektivitas dunia sejak masa lalu.

Arief menambahkan, hal itu arus dilestarikan. Dan yang lebih penting lagi, BMKT akan lebih mahal dijual jika berorientasi terhadap pelayanan, bukan lebih ke benda atau produknya.

Benda muatan kapal tenggelam atau BMKT bisa menjadi tempat menarik untuk wisatawan, khususnya penyuka selam.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News