Kapolda: Bahan Baku Bom di Mal Alam Sutera Berdaya Ledak Tinggi
jpnn.com - JAKARTA – Kapolda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Polisi (Irjenpol) Tito Karnavian mengatakan Leopard Wisnu Kumala (29) merupakan pelaku tunggal terhadap ledakan di Mal Alam Sutera, Tangerang Selatan, Banten, Rabu (28/10). Leopard memakai bahan baku bom dengan daya ledak tinggi, yakni Triaceton Triperoxide (TATP).
“Bahan bakunya ini mudah dibuat tapi sangat sensitif dan tidak stabil, termasuk dalam kategori high explosive,” kata Tito Karnavian di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (29/10), setelah tim berhasil membekuk pelaku dan membongkar kediaman pelaku di Banten Indah Permai, Serang.
Menurut Tito, jenis bom Triaceton Triperoxide (TATP) memiliki kecepatan ledak sekitar 5.400 meter per detik. Kategorinya, kata Tito, berdaya ledak tinggi dirunut dari kecepatan senyawa kimia yang terkandung didalamnya.
“Jadi ada ukuran di bawah 1.000 meter per detik atau 3.000 meter per detik daya bakarnya berubah jadi gas dan menimbulkan getaran (shockwave), kalau di bawah itu disebut low explosive,” kata Tito.
Meski begitu, apabila komposisi bahan baku low explosive diperbanyak dalam jumlah besar, maka dapat menimbulkan dampak yang besar pula. Beberapa diantaranya kasus bom di Bali, JW Marriot, dan Ritz Carlton yang menggunakan black powder berdaya ledak rendah.
“Kalau high explosive jika digunakan dalam jumlah kecil, 10 atau 15 gram, sebenarnya masuk high explosive, tapi karena kuantitas kecil akhirnya daya rusak rendah,” katanya.(mg4/jpnn)