Karang Taruna Kecamatan Cibinong Berdayakan Masyarakat Lewat Pertanian
"Mereka bebas dalam menjual hasil mereka," kata Dian sembari mengusap peluhnya usai beraktivitas di kebun siang hari.
Kegiatan yang dilakukan tidak hanya di bidang pertanian saja. Tapi juga perikanan, yakni upaya pembibitan yang sekaligus dibantu hingga pemasarannya.
Bagi Dian, sudah tidak ada lagi pemikiran masuk Karang Taruna sekedar berorganisasi, kumpul-kumpul, melakukan kegiatan seremonial. Bagi Dian itu sudah tidak ada lagi.
"Saya pikir mengapa kita nggak bisa, mengapa Karang Taruna nggak bisa?" ujar pria berusia 43 tahun itu.
Maka, digaraplah lahan seluas 1,6 hektar yang semula hutan bambu menjadi lahan pertanian dan pembibitan ikan. Sebagai markas/posko, awalnya didirikan saung dari bambu, beratapkan plastik banner bekas yang disambung-sambung.
Sekarang, dari kegiatan pertanian dan pembibitan ikan, Karang Taruna sudah mempunyai omset mencapai Rp 15 juta per bulan. Penghasilan yang diperoleh, selain untuk membayar biaya operasional juga untuk pengembangan kegiatan baru.
Seperti kalau awalnya pembenihan lele, terus berkembang budidaya nila, koi, lalu ikan mas. Permintaan bibit ikan sampai ke Tangerang dan Karawang. Tingginya permintaan bibit, membuat Karang Taruna tidak sempat membesarkan ikan-ikan yang dipeliharanya.
Pertanian dimulai dari anggur, butternut squash atau labu madu, jambu kristal, jeruk, alpukat, pisang varigata, kini juga tengah disiapkan untuk tanaman cabai dan lainnya. Karang Taruna Kecamatan Cibinong juga melakukan kegiatan Dharma Pohon dengan membagikan 300 bibit labu madu ke masyarakat tiga bulan yang lalu.