Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Karantina Pertanian Musnahkan Komoditas Ilegal

Kamis, 02 Maret 2017 – 14:24 WIB
Karantina Pertanian Musnahkan Komoditas Ilegal - JPNN.COM
Pemusnahkan berbagai komoditas pertanian asal 20 negara yang masuk ke Indonesia secara illegal. Foto: Humas Kementan

“Oleh karenanya wabah penyakit pada tumbuhan perlu diantisipasi agar tidak merugikan kesehatan manusia juga perekonomian bangsa,” kata Banun.

Banun mencontohkan wabah penyakit pada tumbuhan yang baru saja merebak di tahun 2013, Cylella fastidiosa, yang menyerang sentra kebun zaitun di Italia yang telah merusak mata pencaharian petani, pemilik pembibitan, para pedagang karena kualitas dan fluktuasi harga minyak zaitun yang tidak stabil.

Juga terjangkitnya nematoda pada pohon Pinus di Portugal yang telah menyebabkan kerugian ekonomi yang signifikan bagi industri kayu lokal sejak tahun 1999.

Jutaan pohon pinus hancur, industri pengolahan kayu terkena dampak negatif dan kini tetap berimbas terhadap meningkatkan biaya karena semua kayu pinus harus dilakukan heat treatment sebelum dapat meninggalkan wilayah Portugal.

Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Herman Khaeron menyampaikan bahwa bagi Indonesia, sebagai salah satu negara yang memiliki mega biodiversity, dimana kekayaan sumber daya alam hayati merupakan yang terbesar ke-2 di dunia setelah Brazil, tentunya pertahanan Karantina Pertanian yang ekstra sangat diperlukan untuk meningkatkan kualitas kesehatan hidup juga ekonomi.

Antisipasi Badan Karantina Pertanian harus dilakukan terhadap peningkatan tren perdagangan secara online

Menurutnya data transaksi e-commerce tahun 2016 telah mencapai angka Rp. 319,8 triliun.

Untuk itu perlu dilakukan penguatan sistem pengawasan karantina pertanian terhadap potensi ancaman tersebarnya hama penyakit hewan dan tumbuhan.

Kepala Badan Karantina Pertanian Banun Harpini bersama Pimpinan dan Anggota Komisi IV DPR memusnahkan berbagai komoditas pertanian asal 20 negara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

TAGS   Kementan 
BERITA LAINNYA