Karena Elma Theana Cukup Lama di Sana
”Karena Ibu Elma cukup lama berada di sana. Dan dia mengenal. Kunci yang pertama adalah dia mengenal anak-anak terinformasi ke KPAI terduga paparan penyalahgunaan narkotika. Ini hal yang penting. Artinya satu informasi ini sangat penting untuk pengungkapan berikutnya,” jelasnya.
“Kemudian dugaan paparan narkotikanya yang rata-rata pada saat interaksi di padepokan itu seluruhnya diberi sabu-sabu, yang dikatakan sebagai aspat. Dan soal aspat terkonfirmasi pada saat kita ke BNN. Ini pada hakekatnya bukan aspat, karena sudah positif dilakukan tes laboratorium itu adalah sabu-sabu dan ada yang ekstasi,”sambungnya.
Untuk kasus narkoba, tentunya KPAI berusaha untuk melakukan rehabilitasi terhadap anak-anak tersebut.
”Tadi itu juga terkonfimasi ada yang sudah tidak. Artinya tentu mekanisme penanganan di KPAI bisa menjadi fokus. Kalau anak-anak yang sudah tidak addict berarti ancaman kesehatan terhadap anak bisa relatif tertangani secara baik tinggal dugaan pencabulannya,” jelasnya.
”Nanti segera kita koordinasikan demi kepentingan penegakan hukumnya,” imbuhnya.
Siapa saja korban tersebut? Asrorun enggak menjelaskan.
Bahkan saat ditanya apakah salah satu yang menjadi korban pelecehan itu anak artis, dengan tersenyum, Asrorun menjelaskan nama tersebut tidak ada. ”Dari delapan itu kayaknya nggak ada tuh,” jelasnya.
Sementara, Elma pun tak banyak menjelaskan terkait dugaan adanya anak-anak yang terpapar narkotika dan pencabulan di lingkaran guru spiritual Gatot Brajamusti.