Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Karni Ilyas

Oleh Dahlan Iskan

Sabtu, 19 Desember 2020 – 09:49 WIB
Karni Ilyas - JPNN.COM
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - UMURNYA lebih muda satu tahun. Karni Ilyas lahir 1952. Di Sumatera Barat.

Setamat SMEA di Padang barulah anak pedagang ini ke Jakarta: kuliah hukum di Universitas Indonesia.

Saya mengaguminya: wartawan yang juga pejuang. Yang menjunjung tinggi nilai-nilai jurnalistik. Yang memiliki idealisme yang tinggi.

Kemarin saya kaget. Yakni saat saya melihat video terbarunya bersama Dr Refly Harun –ahli hukum dari Universitas Gadjah Mada (UGM) itu: Karni masih merokok! Dan masih kelihatan sangat menikmatinya.

Refly punya nama besar setelah sering tampil di acara Karni. Ia merasa dibesarkan oleh Karni.

Tentu tidak hanya itu. Ia sendiri memang punya modal untuk menjadi besar: ia orang yang punya karakter yang kuat.

Buktinya banyak juga orang yang sering tampil di acara Karni tetapi namanya tidak kunjung membesar.

Kalau menjadi Refly saya akan berani menegur Karni yang begitu demonstratif merokok di depan kamera. Namun itulah Karni. Yang sudah merokok sejak saya mengenalnya lebih 40 tahun lalu.

Karni Ilyas akan tetap bisa eksis. Fisik boleh dikurung, tetapi ide tak akan bisa dimatikan. Hilangnya ILC dari tv makin memperkuat tesis bahwa TV tidak akan berumur panjang lagi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News