Karpet Tak Oneng Hujan Tak Henti
Senin, 22 Juli 2013 – 01:01 WIB
Semua yang hadir pun kembali tertawa riuh. Ternyata Pak Tholib sudah "oneng" geomembran. Bahkan, Pak Tholib dan semua yang hadir di situ sudah yakin seyakin-yakinnya bahwa geomembran, eh, karpet itu akan membuat produksi meningkat, biaya produksi turun, dan menghasilkan garam dengan kualitas yang lebih baik.
Total pinjaman tanpa bunga yang dipergunakan untuk membeli karpet bagi 1.000 petani garam termiskin di Madura itu mencapai Rp 32 miliar. Dananya dari berbagai perusahaan BUMN yang kuat. Mereka akan mengembalikannya selama lima tahun.
Secara bisnis, petani sebenarnya sudah bisa melunasinya selama dua tahun. Selisih jumlah produksinya begitu besar sehingga hitungannya sangat jelas. Namun, pengembalian selama lima tahun akan lebih meringankan mereka. PT Garam akan mengoordinasikan pengembalian itu dan kelak dipergunakan untuk melakukan membranisasi, eh, karpetisasi, di tambak-tambak garam milik petani lainnya.