Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Kartolo

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Sabtu, 04 September 2021 – 16:56 WIB
Kartolo - JPNN.COM
Cak Kartolo sedang berada di rumahnya. Foto: ANTARA/Hanif Nashrullah

Budayawan dan filosof Sindhunata mengupas fenomena Kartolo ini dalam bukunya ‘’Ilmu Ngglethek Prabu Minohek’’ (2004).

Berbagai banyolan lucu Kartolo, oleh Sundhunata diberi tafsir filosofis yang detail dan mendalam, tetapi kemudian ia menyimpulkannya dengan sangat sederhana sebagai ‘’ilmu ngglethek’’.

Sindhunata—yang asli dari Batu, Jawa Timur—memahami budaya ludruk dengan baik.

Ia menulis banyak buku filsafat dengan jernih dan lancar. Sindhunata menulis buku mengenai filsafat Mazhab Frankfurt. Ia menulis novel best seller ‘’Anak Bajang Menggiring Angin’’. Ia juga menulis buku mengenai lukisan Joko Pekik ‘’Tak Enteni Keplokmu’’. Ia menulis buku ‘’Kambing Hitam’’ dengan mengupas filsafat Rene Girard.

Kali ini Romo Sindhu menjadikan Kartolo sebagai objek penelitiannya. Ia mencermati lakon-lakon yang sudah dipentaskan Kartolo dan kawan-kawan. Romo Sindhu juga mengamati kidungan-kidungan jula-juli yang dibawakan Kartolo.

Ada benang merah dari semua kisah dan kidungan jula-juli itu.

Dalam filosofofi Kartolo, ilmu ngglethek merupakan cermin akhir dari semua perjalanan kehidupan manusia. Dalam berbagai cita-cita dan harapan, manusia sering diperhadapkan dengan kejadian-kejadian yang tidak disangka-sangka, dan seperti terjadi begitu saja.

Basman adalah orang paling kaya di kampung, tetapi dia pelit. Kartolo dan kawan-kawan ingin menyadarkan Basman, supaya lebih punya kesadaran sosial dan mau berbagi.

Komedian ludruk paling terkenal di Jawa Timur itu ikut anrean BLT di kantor pos, juga mau menjual rumah.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA
X Close