Kashmir Kembali Mencekam, Polisi dan Wartawan Jadi Korban
jpnn.com, JAMMU DAN KASHMIR - Serangan granat melukai seorang polisi dan wartawan serta sejumlah orang lainnya di Kota Anantnag, bagian selatan wilayah Kashmir yang dikuasai India, Sabtu (5/10). Aparat setempat menuding kelompok teroris di balik aksi biadab tersebut.
"Pelaku teror menggunakan granat di Anantnag. Penggeledehan sedang berlangsung," tulis pihak kepolisian Kashmir di Twitter.
Banyak orang di Kashmir murka kepada pemerintah India sejak dicabutnya status otonomi khusus pada Agustus lalu. Kemarahan itu direspons dengan pemutusan jaringan telepon dan pembatasan seperti jam malam di beberapa daerah. Sebagian pembatasan itu telah dicabut, tetapi jaringan internet dan telepon genggam di Lembah Kashmir masih diblokir.
Pejabat kepolisian yang menolak disebutkan namanya mengatakan, ledakan terjadi di dekat salah satu kantor pemerintah. Jika benar, ini menjadi serangan pertama di dekat kantor pemerintah.
Kementerian Dalam Negeri India belum menanggapi permintaan komentar terkait serangan ini. Pemerintah Perdana Menteri Naredra Modi mengatakan penghapusan status khusus Kashmir perlu dilakukan untuk sepenuhnya menyatukan wilayah tersebut ke bagian lain India dan memacu pembangunan.
Banyak pengeritik mengatakan keputusan untuk mencabut otonomi itu akan makin menyulut keterkucilan dan perlawanan bersenjata. Kashmir terpecah antara India dan Pakistan, keduanya mengklaim seluruh wilayah tersebut. Lebih dari 40.000 orang telah tewas dalam aksi perlawanan di Kashmir India sejak 1989. (ant/dil/jpnn)