Kasihan, Orang di Lingkungan Istana Melemahkan Jokowi
Fadlin juga mengatakan bahwa IQ Ngabalin telah over capacity dalam menafsirkan tagar 2019 ganti presiden sebagai gerakan makar.
“IQ Ngabalin telah over capacity dalam menerjemahkan tagar 2019 ganti presiden sebagai gerakan makar. Dia kelebihan cerdas. Masa iya, rakyat sendiri harus dianggap sebagai musuh yang mengancam kekuasaan, lagi pula apa indikatornya? Penyerangan tidak ada, senjata tak punya. Harusnya pikiran Ngabalin mengikuti undang-undang bukan undang-undang yang harus mengikuti pikirannya,” terang Fadlin.
FGD juga mengingatkan Ngabalin agar berhenti berpikir suudzon kepada rakyat Indonesia. Menurutnya, rakyat Indonesia masih sangat mencintai Negara Kesatuan Repoblik Indonesia.
Fadlin juga khawatir, jika kecurigaan semacam ini terus diembuskan justru memprovokasi rakyat untuk saling berhadap-hadapan. Kata Fadlin, pendukung Prabowo dan Jokowi selama ini cukup bersilang pendapat jangan lagi membuat peperangan di antara mereka.
Fadlin juga mengingatkan kepada para elite negara untuk tetap menjaga perbedaan ini sebagai keniscayaan dalam berdemokrasi, bukan sebagai ruang untuk saling adu kekuatan dalam menindas yang lain.(fri/jpnn)