Kasihan, Siswa Harus Hadapi Empat Kali Ujian
Faktanya, dari 38 kabupaten/kota se-Jatim, baru delapan daerah yang terlihat benar-benar siap menyelenggarakan UNBK secara 100 persen termasuk Surabaya.
Sementara untuk SMA, baru Kabupaten Madiun dan Kota Surabaya yang sudah mendaftarkan seluruh sekolahnya siap menggelar UNBK.
Kendati penyelenggara UNBK di Jatim masih tergolong rendah, jumlah ini menurut Saiful cukup tinggi di tingkat nasional.
Untuk memaksimalkan jumlah penyelenggara UNBK, kemendikbud telah memberikan sejumlah solusi.
Di antaranya adalah sekolah yang tidak memiliki sarana dan prasarana, maka Dispendik provinsi maupun kota ditunjuk untuk mengikutsertakan siswanya mengikuti UNBK terdekat. Radius sekolah yang digabung maksimal 5 kilometer.
Sebaran pendaftaran penyelenggaraan UNBK maupun penggabung dapat dikontrol melalui laman www.spasial.data.kemdikbud.go.id/unbk.
Melalui laman tersebut, sekolah dapat melihat sekolah-sekolah yang direkomendasikan dapat digabung. “Jadwal UN juga berbeda di setiap jenjang. Sehingga sekolah bisa menggabung antar jenjang,” jelasnya.
Untuk mengatasi kekurangan sarana, Saiful juga tengah berancang-ancang untuk membuat testing center di beberapa lokasi. “Untuk anggarannya juga belum pasti karena memang harus didata,” pungkasnya. (han/jay)