Kasmir Berkilah Uang Palsu Itu dari Gaji ke-13
jpnn.com, SAMARINDA - Yuliansyah, penjaga toko di Jalan Danau Toba, Kelurahan Sungai Pinang Luar, Kecamatan Sungai Pinang, Samarinda, Kaltim, berhasil membongkar peredaran upal berkat alat lampu sinar ultraviolet (UV).
Kasus tersebut terbongkar kala Yuliansyah curiga dengan salah satu kosumennya, Kasmir, yang membeli sebungkus rokok. Saat hendak membayar, tangan Kasmir pelan-pelan mengeluarkan uang dari saku celana.
Lampu khusus pendeteksi uang yang biasa ditaruh di bawah meja kasir akhirnya diraih Yuliansyah. Mendeteksi uang yang diberikan Kasmir. Pensiunan aparatur sipil negara (ASN) dari Makassar itu rupanya bertransaksi dengan uang palsu, Kamis (23/8).
“Ini harus jadi perhatian masyarakat dan lebih waspada khususnya pedagang,” tegasnya. Pasalnya, sebelum Kasmir tertangkap, seorang pedagang makanan di Kompleks Universitas Mulawarman tertipu dengan uang palsu pecahan Rp 100 ribu.
Kasmir merupakan warga pendatang. Keberadaannya di Kota Tepian, diungkapkannya baru dua bulan. Hanya untuk sekadar jalan-jalan. Ditemui di ruang penyidik Polsek Samarinda Kota, Kasmir berkilah bahwa tak tahu uang tersebut palsu.
Dia berdalih, uang tersebut didapatkan dari salah satu bank di Balikpapan setelah mencairkan gaji ke-13 sebesar Rp 1,9 juta.
"Diambil sekitar 2 Agustus lalu, dan sebagian sudah dipakai untuk menebus handphone, sisanya Rp 1,4 juta," jelasnya. Keberadaannya di Samarinda disebutnya hanya sekadar jalan-jalan. “Tidak ada keperluan lain," ucapnya.
Kanit Reskrim Polsek Samarinda Kota Ipda Purwanto menegaskan, belum bisa memastikan asal uang palsu yang didapat pelaku. “Mudahan bisa mengembangkan ke jaringan lain,” ungkapnya. Perwira balok satu itu juga menegaskan, bank tidak mungkin memberikan uang palsu kepada nasabahnya.