Kasus Century: Rizal Ramli Minta Pak Boediono Mengaku Saja
Namun, lanjut Rizal, Boediono tidak tahu kalau Antasari adalah asisten Jaksa Agung Marzuki Darusman.
"Pada saat saya jadi menko, kami utus dia ke Belanda dan diberitahu Bank Central Belanda tidak usah khawatir kalau terjadi sesuatu akan dijamin oleh Bank Central Belanda dan tidak menimbulkan apa-apa," katanya.
“Begitu Pak Boediono meminta izin ini, Antasari mengatakan, "bapak lakukan bailout Bank Indover Rp 5 triliun, sorenya bapak saya tangkap. Jadi Boediono ketakutan,” kata Rizal menirukan ucapan Antasari pada waktu itu.
Dia melanjutkan, selang beberapa hari kemudian, dicari ember kosong lain yaitu Bank Century. Sebetulnya kebutuhan dananya hanya kebutuhan dana pihak ketiga sebesar Rp 2 triliun. "Kok bisa di-bailout sampai Rp 6,7 triliun? Pasti ada yang bocor," katanya.
Nah, kata Rizal, dari situ sudah sangat jelas bahwa ini ada upaya untuk membobol bank. Karena itu Rizal minta Boediono bersikap kesatria, karena kasihan anak buah harus masuk penjara dan ditangkap. “Mengaku sajalah, jadi kesatria, karena tanggung jawab itu ada di tangan pemimpin,” imbau Rizal.
Menurut Rizal, sebenarnya kalau audit kebijakan, Boediono dan Menteri Keuangan Sri Mulyani, saat pasti kena. "Yang sengaja tidak dilakukan oleh BPK adalah audit aliran dana. Padahal kalau ikut kasus Bank Bali diaudit aliran dana dalam waktu enam minggu akan ketahuan uang itu ke mana,” bebernya. (boy/jpnn)