Kasus DBD Kembali Menelan Korban Jiwa di Mukomuko Sumsel
jpnn.com, MUKOMUKO - Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Mukomuko, Bengkulu, kembali menelan korban jiwa. Korban meninggal terakhir adalah Hery Afian Efendi, 48, warga Mukomuko, Bengkulu.
Kepala Bagian Pembangunan Sekretariat Pemerintah Kabupaten Mukomuko itu meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Pusat M. Jamil Padang pada Sabtu malam (20/4).
"Mungkin kan, walaupun tidak mengabaikan penyakit bawaan lainnya, kami tidak tahu setelah hasil pemeriksaan di Padang itu, tetapi tetap diagnosa awalnya DBD," kata Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko Jajad Sudrajat saat dihubungi dari Mukomuko, Minggu.
Ia mengatakan, sampai hari ini ada tiga penderita DBD yang meninggal dunia. Dua penderita DBD yang meninggal dunia sebelumnya, yakni Karmilah, 51, warga Kecamatan Selagan Raya dan bayi berusia 11 bulan bernama Kaisan Gilbi Giffani, warga Wonosobo.
Terkait dengan penambahan penderita DBD yang meninggal dunia, ia mengatakan, karena memang secara global di Indonesia terjadi peningkatan kasus DBD hampir tiga kali lipat.
Termasuk di Bengkulu khususnya Kabupaten Mukomuko peningkatan kasus luar biasa hampir lima kali lipat kejadian per bulan, kini sudah mencapai lebih 200 kasus.
"Sebenarnya itu fenomena alam yang terjadi siklus kejadian DBD. upaya kami tetap fokus ke pemberantasan sarang nyamuk (PSN) itu tetap dan pokok memang tidak ada lagi apakah ada penanganan yang sporadis contoh vaksin kan tidak ada," ujarnya.
Kemudian penanganan DBD yang paling utama selain PSN, kebersihan lingkungan, dan ada satu lagi yang masyarakat harus ketahui ketika terjadi gejala seperti demam dengan kondisi tidak terjadi perubahan setelah diberikan pengobatan kesehatan dasar itu segera dibawa ke puskesmas dan faskes terdekat.