Kasus Gus Miftah, Monica Menilai Prabowo Kecewa, Marah, Ada Emosi Jijik & Sedih
jpnn.com - JAKARTA – Pakar Gestur dan Mikroekspresi Monica Kumalasari membahas ekspresi Presiden Prabowo Subianto saat menyampaikan pernyataan terkait pengunduran diri Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah dari jabatannya sebagai Utusan Khusus Presiden bidang Kerukunan Umat Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.
Psikolog jebolan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia itu menilai ada emosi yang dipendam oleh Presiden Prabowo yang tidak diungkapkan secara verbal, salah satunya perasaan marah terhadap Gus Miftah.
“Ada kemarahan yang terpendam, ada kekecewaan, dan rasa tidak nyaman,” ungkap Pakar Gestur dan Mikroekspresi dari Paul Ekman Intl, Inggris tersebut saat diwawancarai ANTARA, dari Jakarta, Minggu (8/12).
Meski penyampaian verbal pada komentar Prabowo merupakan bentuk framing positif terhadap tindakan pengakuan kesalahaan Gus Miftah, Monica mencatat beberapa hal menarik dari temuannya, yang juga dibantu teknologi analisis gestur dengan tingkat reliabilitas tinggi.
Dari sisi kontrol emosi, Prabowo cenderung menunjukkan low control alias kontrol rendah.
Artinya, menurut Monica, Presiden Prabowo tidak mencoba mengendalikan persepsi publik terhadap situasi tersebut ataupun terhadap Gus Miftah dan bersikap lebih natural.
Temuan yang lebih mencolok adalah ekspresi wajah Prabowo selama memberikan komentarnya. Monica mencatat adanya emosi jijik dan sedih yang terlihat jelas.
“Saya melakukan analisa dengan melihat distribusi emosi yang muncul, dua emosi yang muncul dari ekspresi wajah adalah emosi jijik dan sedih,” jelasnya.