Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Kasus Pajak dan Lapindo Citra Negatif bagi Ical

Popularitas Masih di Bawah SBY dan Mega

Selasa, 19 Oktober 2010 – 05:50 WIB
Kasus Pajak dan Lapindo Citra Negatif bagi Ical - JPNN.COM
Posisi Ical, ujar Barkah, berada di kategori ketiga yang memiliki elektabilitas di bawah 10 persen. Pada kriteria tersebut, terdapat nama-nama tokoh lain, seperti Hatta Rajasa, Prabowo Subianto, Ani Yudhoyono, dan Sri Mulyani. "Kendati saat ini hanya berada di bawah 10 persen, Ical masih memiliki peluang yang sangat besar," tegas Barkah.

 

Salah satu faktor yang sangat memengaruhi kemenangan seseorang adalah popularitas dan pengenalan mereka di publik. Barkah menilai Ical sebagai tokoh baru yang lama bergelut di dunia bisnis. Namun, baru menjabat setahun sebagai ketua umum Golkar, Ical sudah diperhitungkan untuk menjadi capres. "Waktu empat tahun masih cukup untuk Ical dan Golkar untuk memopulerkannya di mata pemilih," tutur Barkah.

 

Jika SBY terhalang dalam pilpres karena ketentuan konstitusi, masih ada sosok Mega yang sangat mungkin masih maju. Namun, menurut Barkah, peluang Ical sangat besar. Sebab, tingkat kepuasan masyarakat kepada Mega sudah mencapai angka yang sangat optimum. "Akan sangat sulit untuk diangkat guna meraih suara dan juga guna memengaruhi pemilih untuk memberikan suara kepada PDIP," tambahnya. Apalagi, sejak Pemilu 2004, suara PDIP terus merosot. "Ini menunjukkan, pamor Mega mengalami penurunan," lanjutnya.

 

Saat ini, lanjut Barkah, popularitas Ical baru mencapai 70 persen. Sejumlah variabel dari sisi Ical belum diketahui maksimal oleh publik. Apabila variabel itu dapat dimaksimalkan, tentu angka elektabilitasnya akan melonjak.

 

JAKARTA - Partai Golongan Karya (Golkar) sudah menggerakkan mesin politik untuk mengusung Aburizal Bakrie sebagai calon presiden. Ical "sapaan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News